Bayangan Bumi menutupi sebagian bulan saat terjadinya gerhana bulan total dilihat dari Manila, Filipina, pada Kamis, 16 Juni 2011 menjelang fajar. (Sumber: AP Photo/Bullit Marquez)
Penulis : Kiki Luqman | Editor : Iman Firdaus
JAKARTA, KOMPAS.TV – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan Gerhana Bulan sebagian akan terjadi pada Minggu, 29 Oktober 2023 mendatang.
“Gerhana Bulan sebagian (GBS) 29 Oktober 2023 yang dapat diamati dari Indonesia,” tulis BMKG dalam siaran pers pada Senin (16/10/2023).
Mengutip dari laman bmkg.go.id, gerhana bulan sebagian adalah fenomena yang terjadi saat posisi bulan-matahari-bumi sejajar.
Hal ini membuat sebagian piringan bulan masuk ke umbra bumi. Akibatnya, saat puncak gerhana terjadi, Bulan akan terlihat berwarna gelap sedikit kemerahan di bagian yang terkena umbra bumi tersebut.
BMKG menjelaskan durasi gerhana dari fase Gerhana mulai (P1) hingga Gerhana berakhir (P4) adalah 4 jam 28 menit 10 detik.
Adapun durasi parsialitas, yaitu lama waktu dari fase Gerhana Sebagian mulai (U1) hingga Gerhana Sebagian berakhir (U4) terjadi selama 1 jam 18 menit 57 detik.
Berikut beberapa gerhana bulan yang pernah terjadi di Indonesia dikutip dari Kompas.com:
1. Gerhana Bulan Total pada Oktober 2014
Pada tanggal 8 Oktober 2014, di Indonesia terjadi gerhana bulan total yang mempesona.
Selain gerhana bulan total, ada fenomena langka lain yang bisa dinikmati, yaitu penampakan Uranus dan Selenelion saat matahari dan bulan berpisah 180 derajat.
Gerhana bulan ini dapat diamati hampir di seluruh wilayah Indonesia, kecuali Banda Aceh. Periode totalitas gerhana berlangsung selama satu jam.
2. Gerhana Bulan pada April 2015
Gerhana bulan ini https://lakbanhitam.com menjadi yang terpendek dalam 500 tahun terakhir, hanya berlangsung kurang dari 5 menit.
Durasi pendek totalitas gerhana dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu jarak antara Bumi dan Bulan, serta jarak antara Bumi dan Matahari.