CERAHKANLA.com Rakyat Merdeka – Angin puting beliung yang menerjang wilayah Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada Rabu (21/2/2024), telah menyebabkan puluhan orang luka dan ratusan rumah rusak.
Secara visual, puting beliung merupakan fenomena angin kencang yang berputar kencang menyerupai belalai, serta dapat menimbulkan kerusakan di sekitar lokasi kejadian.
Berdasarkan catatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), fenomena puting beliung telah terjadi beberapa kali di wilayah Bandung. Tanggal 5 Juni 2023 terjadi di Desa Bojongmalaka, Desa Rancamanyar dan Kelurahan Andir Kecamatan Baleendah-Bandung. Oktober 2023 di Banjaran dan Desember 2023 di Ciparay.
BMKG meminta masyarakat mewaspadai angin puting beliung. Karena beberapa wilayah Indonesia, termasuk Jawa Barat, masih berpotensi terjadi hujan sedang lebat yang bisa memunculkan awan cumulunimbus, hingga 25 Februari 2024.
Berikut 7 tanda bakal terjadi puting beliung, seperti dikutip akun Instagram resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Sabtu (24/2/2024):
- Udara pada malam hingga pagi hari sebelumnya terasa panas dan gerah.
- Perbedaan suhu yang signifikan (> 4,5°C) antara pagi sekitar pukul 07.00 hingga menjelang siang sekitar pukul 10.00, bersamaan dengan penyinaran matahari yang terik dan kondisi udara yang lembab.
- Menjelang siang atau setelah pukul 10.00, terbentuk jenis awan cumulus (Cu) dengan ciri berupa awan putih berlapis-lapis, yang umumnya disertai dengan awan putih yang memiliki batas tepi sangat jelas berwarna abu-abu dan menjulang tinggi seperti kembang kol.
- Awan cumulus berubah warna menjadi abu-abu pekat dan sangat gelap, yang dikenal dengan nama awan cumulunimbus (Cb).
- Terasa hembusan angin yang kencang dan dingin.
- Terlihat adanya kolom udara yang berputar dari dasar awan Cb, hingga menyentuh permukaan bumi yang disebut angin puting beliung.
- Durasi kejadian angin puting beliung umumnya 3-5 menit (maksimal 10 menit), dengan cakupan jarak hingga 5 km.https://frutangjeruk.com/